Bursa kerja pertama bagi disabilitas di Jawa Tengah, menawarkan akses pekerjaan yang lebih besar bagi penyandang disabilitas
ILO bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Better Work Indonesia menyelenggarakan bursa kerja pertama bagi penyandang disabilitas selama dua hari untuk memberikan kesempatan kerja yang lebih baik bagi mereka.
Tukimin adalah salah satu dari 500 pencari kerja dengan disabilitas yang mencari pekerjaan dari 27 perusahaan yang berpartisipasi dalam Bursa Kerja untuk Disabilitas ini, yang diselenggarakan bersama oleh ILO, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Better Work Indonesia (BWI), program bersama ILO dan International Finance Corporation (IFC). Bursa kerja tersebut diselenggarakan sejalan dengan Hari Disabilitas Internasional.
Bursa kerja inklusif pertama yang diadakan di Jawa Tengah ini tidak hanya menawarkan peluang kerja, tetapi juga program pelatihan bagi perwakilan departemen sumber daya manusia perusahaan mengenai proses rekrutmen bagi pekerja dengan disabilitas.
Kami berharap, bursa kerja ini dapat memberikan akses dan kesempatan kerja yang lebih besar."
Candra Yuliawan, Kepala Bidang Penempatan dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Jawa Tengah
Candra Yuliawan, Kepala Bidang Penempatan dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bursa kerja bertujuan untuk menghubungkan pencari kerja dengan disabilitas secara langsung dengan perusahaan, memberikan kesempatan kerja yang lebih baik dan mendukung perusahaan untuk memenuhi kewajiban mempekerjakan satu persen pekerja dengan disabilitas dari total pekerja non disabilitas sesuai dengan Undang-Undang (UU) No. 8 Tahun 2016.
Pelajaran yang dipetik dan praktik baik yang diambil dari bursa kerja pertama untuk penyandang disabilitas ini akan digunakan untuk mereplikasi dan meningkatkan pekerjaan serupa bagi unit layanan disabilitas ketenagakerjaan lainnya di provinsi dan wilayah lain. Kami berharap dapat melanjutkan dan memperluas inisiatif yang baik ini."
Tendy Gunawan, Staf Program ILO untuk Tempat Kerja Inklusif
Sementara itu, Tendy Gunawan, Staf Program ILO untuk Tempat Kerja Inklusif, mengapresiasi tingginya antusiasme yang ditunjukkan perusahaan di Jawa Tengah untuk merekrut dan mempekerjakan pekerja dengan disabilitas. Untuk itu, perusahaan peserta menawarkan dua mekanisme rekrutmen: Mekanisme pertama adalah seleksi awal pencari kerja dengan disabilitas melalui pengiriman CV terlebih dahulu dan kedua berupa seleksi langsung dengan meminta pencari kerja dengan disabilitas memberikan CV mereka secara langsung di tempat.
Ratna, perwakilan dari Alfa Midi, jaringan supermarket Indonesia, sangat mengapresiasi bursa kerja pertama bagi penyandang disabilitas. “Kami sudah mempekerjakan 12 pekerja penyandang disabilitas. Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini karena bursa kerja bisa langsung menghubungkan kami dengan para pencari kerja dengan disabilitas,” ujarnya.
Perusahaan kami berasal dari Yogyakarta dan kami senang menjadi bagian dari bursa kerja pertama bagi penyandang disabilitas. Kami sudah mempekerjakan penyandang disabilitas di berbagai departemen seperti administrasi dan penjualan."
Rita Purwandani dari PT Ameya Livingstyle Indonesia
Senada, Jayatun dari PT Pan Brothers di Boyolali berharap melalui bursa kerja ini perusahaannya dapat menemukan kandidat potensial dan meningkatkan jumlah pekerja dengan disabilitas. “Pekerja dengan disabilitas memiliki kinerja kerja yang tinggi serta produktivitas dan semangat yang tinggi,” tambahnya.
Pekerja dengan disabilitas memiliki kinerja kerja yang tinggi serta produktivitas dan semangat yang tinggi."
Jayatun dari PT Pan Brothers di Boyolali
“Pelajaran yang dipetik dan praktik baik yang diambil dari bursa kerja pertama untuk penyandang disabilitas ini akan digunakan untuk mereplikasi dan meningkatkan pekerjaan serupa bagi unit layanan disabilitas ketenagakerjaan lainnya di provinsi dan wilayah lain. Kami berharap dapat melanjutkan dan memperluas inisiatif yang baik ini,” pungkas Tendy.