Tempat kerja yang inklusif
Jejaring Bisnis dan Disabilitas Indonesia (JBDI) ajak perusahaan dukung keberagaman dan inklusivitas di tempat kerja
Bertepatan dengan peringatan Kesadaran Disabilitas pada bulan Desember ini, lima perusahaan bersepakat untuk menandatangani komitmen dan membentuk Jejaring Bisnis dan Disabilitas Indonesia (JBDI) yang bertujuan untuk mempromosikan keberagaman dan inklusivitas di tempat kerja.
Berdasarkan data hasil riset dari Universitas Indonesia mengenai penyandang disabilitas, dari 12,15 persen penyandang disabilitas di Indonesia, hanya 51,12 persen yang turut berpartisipasi dalam pasar kerja Indonesia, lebih rendah dari non-penyandang disabilitas yang berada pada angka 70,40 persen. Selain itu, lebih banyak penyandang disabilitas yang berkerja di sektor informal (65,55 persen) dibandingkan sektor formal (34,45 persen). Rendahnya jumlah penyandang disabilitas yang bekerja di sektor formal menjadi salah satu perhatian utama yang diharapkan dapat diatasi melalui jejaring ini.
Adanya jejaring ini diharapkan dapat menjadi sebuah wadah untuk berbagi dan belajar antara pemberi kerja untuk membangun sebuah lingkungan kerja yang inklusif, kondusif dan adil."
Francesco d’Ovidio, Direktur ILO untuk Indonesia
“Oleh karena itu, adanya jejaring ini diharapkan dapat menjadi sebuah wadah untuk berbagi dan belajar antara pemberi kerja untuk membangun sebuah lingkungan kerja yang inklusif, kondusif dan adil. Di samping itu, penyandang disabilitas juga dapat menjadi lebih sadar akan kesempatan yang ada bagi mereka untuk mengembangkan karir mereka di bidang korporasi atau sektor formal yang sesuai dengan kemampuan, minat dan bakat mereka,” jelas Francesco d’Ovidio.
Lima perusahaan yang bergabung untuk membentuk JBDI adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT L'Oréal Indonesia, PT Standard Chartered Indonesia, PT TetraPak Stainless Engineering dan PT Trans Retail Indonesia. Bersama dengan para mitra, seperti organisasi penyandang disabilitas , Kementerian Ketenagakerjaan, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan BPJS Ketenagakerjaan, jejaring tersebut didirikan secara sukarela dan diresmikan dengan penandatanganan komitmen yang bersifat terbuka, terinspirasi dari inisiatif yang sudah ada di masing-masing perusahaan serta Jejaring Bisnis dan Disabilitas Global dari ILO.
Kami mendukung sepenuhnya inisiatif gabungan yang positif ini karena ini adalah kesempatan baik bukan saja bagi perusahaan namun juga bagi para penyandang disabilitas yang memiliki banyak potensi dan bakat. Kami percaya bahwa JBDI dapat membuka pintu bagi para penyandang disabilitas untuk lebih berani mengejar karir impian mereka. Mungkin di awal tidak akan mudah, namun kita harus memulainya."
Gufron Sakaril, Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia
Selain misi tersebut, terdapat empat komitmen yang telah menjadi dasar jejaring ini, sebagai berikut: 1) Mempersiapkan sektor usaha menuju lingkungan kerja yang lebih inklusif (termasuk di bidang infrastruktur, pola pikir dan kebijakan, aksesibilitas, penyediaan akomodasi layak, pendidikan & pelatihan, serta membangun kesadaran melalui pertukaran informasi); 2) Mendukung peran aktif penyandang disabilitas agar siap untuk memasuki dunia kerja (termasuk pola pikir, ketrampilan, komunikasi, akomodasi layak, pendidikan dan pelatihan, membangun kesadaran); 3) Melakukan rekrutmen penyandang disabilitas berbasis potensi dengan cara yang setara dan bersahabat dengan keragaman; dan 4) Mendorong program-program kreatif yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan sekaligus meningkatkan peran aktif dan kemandirian dari para penyandang disabilitas.
“Kami mendukung sepenuhnya inisiatif gabungan yang positif ini karena ini adalah kesempatan baik bukan saja bagi perusahaan namun juga bagi para penyandang disabilitas yang memiliki banyak potensi dan bakat. Kami percaya bahwa JBDI dapat membuka pintu bagi para penyandang disabilitas untuk lebih berani mengejar karir impian mereka. Mungkin di awal tidak akan mudah, namun kita harus memulainya,” ungkap Gufron Sakaril, Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia.
“Memperkerjakan penyandang disabilitas bukanlah sebuah tindakan amal. Ini adalah sebuah kesempatan untuk mengembangkan perusahaan maupun para penyandang disabilitas menuju jalur karir yang lebih baik. Lima perusahaan yang telah berkomitmen untuk mejadi lebih inklusif dan kondusif demi keberagaman melakukannya karena merupakan bagian dari nilai-nilai perusahaan mereka. Kami mengajak perusahaan lain untuk mengikuti langkah dari lima perusahaan ini karena merupakan hal yang patut dilakukan,” tutup Francesco d’Ovidio.
Untuk informasi lebih lanjut,hubungi:
Tendy GunawanStaf ILO
Tel.: +62 21 391 3112 ext. 116
Email: gunawan@ilo.org
Gita Lingga
Staf Komunikasi ILO
Tel.: +6221 391 3112 ext. 115
Email: gita@ilo.org