Hari Keselamatan dan Kesehatan se-Dunia: Memberdayakan serikat pekerja untuk atasi penyebaran virus flu burung di tempat kerja

Hingga 23 April 2009, 141 orang di Indonesia telah terinfeksi virus flu burung (H5N1) dan 115 di antaranya meninggal dunia (angka kematian 81%). Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak pada manusia. Pekerja dan pengusaha di tempat kerja juga mempunyai risiko untuk terinfeksi. Di satu sisi, tempat kerja dapat menjadi tempat yang penting untuk meningkatkan kesadaran dalam upaya pencegahan penularan virus flu burung.

Press release | 27 April 2009

JAKARTA (Berita ILO): Hingga 23 April 2009, 141 orang di Indonesia telah terinfeksi virus flu burung (H5N1) dan 115 di antaranya meninggal dunia (angka kematian 81%). Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak pada manusia. Pekerja dan pengusaha di tempat kerja juga mempunyai risiko untuk terinfeksi. Di satu sisi, tempat kerja dapat menjadi tempat yang penting untuk meningkatkan kesadaran dalam upaya pencegahan penularan virus flu burung.

Untuk mencegah penularannya di tempat kerja, Organisasi Perburuhan Internasional (the International Labour Organization/ILO) akan mengadakan sebuah lokakarya yang berjudul “Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Atas Inisiatif Serikat Pekerja/Buruh” pada pada Selasa, 28 April 2009, di Ruang Mezzanine, Hotel Aryaduta, Jakarta, dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB.

Lokakarya ini diadakan dalam rangka Hari K3 se-Dunia serta dalam rangka ulang tahun ILO yang ke-90. Lokakarya ini akan dibuka dr. Harjono, Ketua Dewan K3 Nasional (DK3N), Syukur Sarto, Ketua KSPSI, dan Peter van Rooij, Deputy Direktur ILO Indonesia.

Lokakarya ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas serikat pekerja/buruh dan mendorong pekerja agar lebih aktif di komite K3 di perusahaan mereka. ILO, melalui Proyek Flu Burung and Tempat Kerja di Indonesia, telah mengembangkan dan melakukan pelatihan dalam pencegahan penularan virus flu burung untuk pekerja. Materi pelatihan telah dirancang berdasarkan metode berbasis Partisipasi yang berorientasi pada tindakan, suatu metode yang sama dengan program pelatihan POSITIVE yang telah ada sebelumnya.

“Panggilan untuk melindungi pekerja dari penyakit dan cedera yang terjadi di tempat kerja merupakan hal yang penting dalam agenda ILO. K3 adalah hak asasi manusia dan merupakan bagian yang penting dari pengembangan yang berorientasi pada sumber daya manusia. Tempat kerja yang aman adalah pendukung yang penting pada kelangsungan perusahaan karena peningkatan produktivitas dan kualitas dan motivasi tenaga kerja. Tenaga kerja yang sehat dan perusahaan yang aman dan produktif adalah bagian dari strategi pengembangan yang sukses dan berkesinambungan,” kata Peter van Rooji, menekankan kepada pentingnya K3 di tempat kerja.

POSITIVE artinya Participation-Oriented Safety Improvement by Trade-Union initiative (meningkatkan keselamatan yang berorientasi pada partisipasi Serikat Pekerja/Buruh). Program ini telah dikembangkan untuk meningkatkan pelatihan yang berbasis tindakan di K3 atas inisiatif serikat pekerja/buruh dan bagaimana serikat pekerja/buruh dapat berkontribusi pada peningkatan kondisi kerja yang lebih baik, khususnya di tingkat perusahaan. Maka, lokakarya ini juga bertujuan untuk memperkaya pelatihan POSITIVE dengan langkah-langkah pencegahan di tempat kerja untuk mencegah penularan penyakit seperti virus flu burung dengan berusaha mengintegrasikan materi pelatihan flu burung dalam program POSITIVE.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

M. Bey Sonata
Manajer Proyek Flu Burung ILO
Tel. +6221 3913112 ext. 117
Email

Gita F. Lingga
Media Relations Officer

Tel. +6221 3913112 ext. 115
Email