Pendiri portal roemahweb.com Nur Hamim sempat terpaksa berhenti bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan jasa keamanan karena jatuh sakit. Namun, ia tak putus harapan dan mulai mencari cara untuk terus bertahan dan memperoleh penghasilan.

Berbekal ketertarikan di bidang teknologi informasi, Hamim berusaha memulai usaha di sektor digital yang ia anggap berpotensi besar. Lewat tutorial-tutorial daring, Hamim mempelajari cara membangun situs web secara otodidak.

“Namun, saya merasa masih banyak kekurangan meski sudah belajar melalui banyak tutorial,” kata pria berusia 30 tahun ini.

Saat itulah ia mendapatkan informasi mengenai pelatihan pengembangan keahlian digital yang diadakan ILO bersama Clevio, penyelenggara pelatihan digital, pada Agustus-September 2021. Dengan keinginan untuk meningkatkan kemampuan dirinya, Hamim mengikuti pelatihan pembuatan situs web niaga-el dengan menggunakan pelantar Wordpress.

“Pelatihan ini memberi peluang bagi saya untuk memperjuangkan impian dan memulai usaha untuk menjadi seorang pengembang situs web,” ujar Hamim, yang kini tinggal di Tangerang, Banten. Ia merupakan salah satu peserta yang mewakili kelompok rentan di berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti pelatihan ini selama lima hari.

Pelatihan Web Development: Wordpress for e-Commerce ini merupakan bagian dari proyek Ketenagakerjaan dan Mata Pencarian, sebuah inisiatif bersama Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Indonesia. Didanai oleh UN COVID-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust Fund (UN MPTF), ILO merupakan salah satu dari empat badan PBB yang terlibat.

“Pelatihan-pelatihan keterampilan digital ini diharapkan bisa membantu masyarakat terutama dari kelompok rentan agar dapat segera bangkit dan turut menjadi bagian dari pesatnya perkembangan ekonomi digital di Indonesia setelah pandemi COVID-19,” kata Navitri Putri Guillaume, staf program Ketenagakerjaan dan Mata Pencarian.

Pelatihan yang diperuntukkan bagi pemula ini mengajarkan para peserta cara membuat situs web, mulai dari mengunduh Wordpress, menggunakan plugin sebagai penunjang situs, hingga menambahkan fitur yang diperlukan dalam berbisnis daring. Para peserta pun diberi pengantar optimisasi mesin pencari atau SEO agar laman mereka berada pada posisi atas dalam pencarian daring.

Pada penghujung pelatihan, para peserta termasuk Hamim mengikuti program pemagangan kerja (traineeship) untuk mempraktikkan pengetahuan yang telah ia dapatkan. Selama satu bulan, Hamim menangani proyek pembuatan situs web untuk klien sungguhan, yakni Warung Sasti, penjual makanan yang berlokasi di Bali. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Hamim.

Langkah demi langkah berbisnis dijalankannya dengan penuh semangat. Ia belajar menjalin relasi dan memahami apa yang dibutuhkan klien dalam membangun situs web untuk menjual produk mereka.

Selama pemagangan, Hamim berhasil mengarahkan pemilik Warung Sasti untuk menyediakan konten situs web seperti foto-foto yang menarik. Bersama kliennya, Hamim menelaah dan membandingkan laman milik kompetitor atau situs lain untuk mencari sumber inspirasi dan menetapkan fitur-fitur yang diperlukan.

Mendirikan usaha yang menjanjikan

Hasilnya, sang klien mengaku terbantu dan sangat puas dengan situs web yang dikerjakan Hamim. Laman Warung Sasti pun langsung menjadi bagian dari portofolionya yang terus tumbuh
“Setelah pemagangan, kerja sama kami terus berlanjut dalam beberapa proyek berbayar seperti penambahan menu di situs web, pembuatan video dan profil perusahaan,” kata Hamim bangga.

Selain menambah keterampilan, pengalaman yang didapat saat pemagangan membuat ia semakin percaya diri dengan kemampuannya. Tanpa menunggu lama, ia merintis usaha jasa pelayanan pembuatan situs web melalui portal roemahweb.com pada Agustus 2021.

“Portal ini bertujuan untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM) membuat situs web dengan harga yang lebih terjangkau,” kata Hamim. Ia memiliki harapan besar bahwa roemahweb.com dapat membantu UKM meningkatkan bisnis mereka dengan cara menampilkan produk atau profil usaha mereka secara daring.

Dampak pandemi terhadap perekonomian membuat orang bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karenanya, menurut Hamim, pelaku bisnis dituntut untuk selalu berinovasi, salah satunya dengan adopsi teknologi baru.

“Teknologi digital membantu memperluas kesempatan bekerja dan merambah pasar baru tanpa dibatasi oleh jarak, bahkan saat pergerakan terbatas,” ujar Hamim.

Keberhasilan Hamim memperoleh klien pertama, sebuah perusahaan jasa bongkar bangunan, menjadi inspirasi dan membangkitkan semangat sesama peserta pelatihan. Ia pun optimistis dalam menghadapi tantangan dengan terus mengasah keterampilan dan pengetahuannya. “Kita harus ingin tahu dengan ilmu-ilmu yang baru,” kata dia.

Ia berniat untuk mengikuti pelatihan lanjutan di bidang pemasaran digital untuk meningkatkan pemasaran bisnis yang digelutinya dan memperkuat kemampuan komunikasinya sehingga ia dapat menjangkau pasar yang lebih luas.